Bayi Anugrah Arshaka Yang Lagi Viral di Donggala Berikut Fakta Selengkapnya – Suatu kisah menyentuh tentang perjuangan seorang bayi, Anugrah Arshaka, telah menghebohkan media sosial dan membangkitkan perasaan simpati di kalangan netizen.
Dalam artikel ini, kami akan menguraikan dengan rinci penyebab dan penanganan yang dilakukan terhadap bayi Anugrah Arshaka.
Latar Belakang Anugrah Arshaka
Bayi ini lahir dari Rahim Mar Atun Salehah, seorang ibu yang hebat, dan Adam Saputra, seorang ayah yang penuh ketabahan. Meskipun lahir dengan kondisi tidak normal, kedua orang tua ini menerima Anugrah Arshaka dengan penuh kesabaran dan ikhlas.
Bayi Anugrah Arshaka lahir di salah satu rumah sakit di Kota Palu dan awalnya dihadapkan pada vonis dokter yang menyatakan bahwa ia hanya akan hidup selama 29 hari. Namun, dengan izin Allah SWT, kini usianya sudah mencapai 6 bulan.
Penyakit yang Diderita: Anensefali
Anugrah Arshaka didiagnosis menderita anensefali, sebuah kondisi langka di mana bayi lahir tanpa beberapa bagian otak dan tulang tengkorak.
Kondisi ini merupakan kelainan pembentukan tabung saraf janin yang membuat otak, tengkorak, tulang belakang, atau sumsum tulang belakang bayi tidak terbentuk dengan normal.
Penanganan dan Solidaritas Masyarakat
Dalam menghadapi tantangan ini, ibu dan ayah Anugrah Arshaka tidak hanya menunjukkan kekuatan batin yang luar biasa, tetapi juga mendapat dukungan dari berbagai kalangan.
Aksi solidaritas masyarakat dengan mengumpulkan donasi dilakukan untuk meringankan beban biaya pengobatan dan operasi bayi Anugrah Arshaka.
Ibu bayi ini menyampaikan bahwa Anugrah Arshaka akan menjalani pemeriksaan di rumah sakit terkait penanganan di bagian kepala.
Langkah-langkah ini diambil dalam upaya menyediakan segala kebutuhan medis dan memastikan prosedur pengobatan sesuai dengan standar rumah sakit.
Penyebab Anensefali dan Upaya Pencegahan
Penyebab pasti dari anensefali belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko kondisi ini. Beberapa di antaranya termasuk kelainan genetik, kekurangan nutrisi tertentu terutama asam folat, paparan zat beracun, dan kondisi kesehatan ibu seperti obesitas atau diabetes.
Penting untuk mencatat bahwa asam folat memainkan peran penting dalam mencegah anensefali.
Oleh karena itu, ibu hamil dan calon ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, terutama dari makanan yang kaya akan asam folat.
Solusi dan Langkah Pencegahan
Hingga saat ini, belum ada metode pengobatan yang dapat menyembuhkan anensefali. Langkah-langkah pencegahan menjadi kunci utama, termasuk mendapatkan asupan asam folat yang cukup dan menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Wanita usia subur dan yang berencana hamil disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 400 mikrogram asam folat per hari.
Sedangkan wanita hamil memerlukan asupan sekitar 400–600 mikrogram per hari. Wanita yang pernah melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf bahkan disarankan untuk mengonsumsi hingga 4 miligram asam folat per hari.
Pemeriksaan Kehamilan dan Harapan untuk Masa Depan
Rutin memeriksakan kehamilan ke dokter menjadi langkah penting untuk mengantisipasi anensefali sejak dini. Dokter akan memberikan suplemen asam folat dan panduan makanan untuk mencegah anensefali pada janin.
Semua langkah pencegahan ini menjadi sangat relevan mengingat belum ada solusi pengobatan yang efektif untuk anensefali.
Masyarakat perlu diberikan pemahaman mendalam tentang risiko dan pencegahan agar bayi-bayi seperti Anugrah Arshaka dapat dihindarkan dari kondisi yang mengancam nyawa ini.
Kesimpulan
Kisah tentang Anugrah Arshaka membawa kita pada refleksi mendalam tentang kekuatan dan ketabahan manusia dalam menghadapi cobaan.
Solidaritas masyarakat yang terwujud dalam dukungan dan donasi menjadi langkah nyata membantu keluarga Anugrah Arshaka.
Semoga kesadaran akan pentingnya pencegahan dan perhatian pada kesehatan ibu hamil semakin meningkat di tengah masyarakat.