DCT Coin: Penipuan Atau Bukan? Review Harga Dan Legalitasnya – Dalam dunia cryptocurrency yang terus berkembang, munculnya koin kripto baru seperti DCT Coin menjadi sorotan, terutama bagi para pelaku pasar digital Indonesia.
Namun, seiring dengan kebaruan tersebut, tak jarang timbul keraguan di kalangan trader mengenai keberlangsungan dan keaslian DCT Coin.
Pertanyaan mendasar pun muncul, apakah DCT Coin hanya modus penipuan atau merupakan peluang investasi yang sebenarnya?
Apa itu DCT Coin?
DCT Coin, atau Degree Crypto Token, muncul sebagai respons terhadap tuntutan komunitas digital yang semakin besar. Dengan mengusung skema Proof of Stake (POS) dan teknologi TRC20, DCT Coin berusaha membedakan diri dari koin-koin sebelumnya yang menggunakan Proof of Work (POW) seperti Bitcoin.
Dengan harga awal sekitar $9, DCT Coin berhasil mencapai pertumbuhan yang luar biasa. Pada Juni 2023, nilainya melesat hingga 1000%, mencapai $90, berdasarkan data pasar internal dan JustSwap. Dengan ambisi meraih peringkat 500 besar di Coin MarketCap, DCT Coin semakin menarik perhatian.
Apakah DCT Coin Penipuan?
Pertanyaan yang mungkin muncul di benak investor adalah apakah DCT Coin benar-benar menjanjikan atau hanya permainan penipuan? Untuk menilai hal ini, langkah awal yang perlu dilakukan adalah meninjau legalitasnya.
DCT Coin telah terdaftar secara resmi di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sesuai dengan peraturan nomor 11 tahun 2022.
PT Konakami Digital Indonesia, sebagai penyedia platform tunggal DCT Coin, menegaskan komitmennya terhadap keamanan pengguna dengan keberadaan kantor fisik yang berpusat di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Dengan legalitas yang jelas, dapat disimpulkan bahwa DCT Coin memiliki dasar yang aman dan sah.
Walaupun demikian, perlu diingat bahwa investasi dalam aset kripto selalu membawa risiko, mengingat fluktuasi harga pasar yang kadang tidak terduga.
Oleh karena itu, bijaklah dalam membuat keputusan investasi dan selalu lakukan riset mendalam sebelum terlibat dalam transaksi kripto.
